Dua Sektor |
Perekonomian
dua sektor disebut juga perekonomian sederhana, karena hanya terdiri atas dua
pelaku, yaitu rumah tangga konsumsi (masyarakat) dan rumah tangga produksi
(perusahaan). Model arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta
uang antara rumah tangga dengan perusahaan. terlihat bahwa rumah tangga
konsumen (RTK) adalah sebagai pemilik faktor-faktor produksi berupa tanah,
tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Penawaran faktor produksi oleh rumah
tangga ini akan bertemu dengan permintaan faktor produksi oleh perusahaan.
Interaksi ini terjadi di pasar faktor produksi. Sedangkan di pasar barang,
terjadi interaksi antara perusahaan sebagai penghasil barang dan jasa dengan
konsumen sebagai pengguna barang dan jasa. Sehingga terjadi hubungan yang
saling menguntungkan satu sama lain. Dalam diagram juga terlihat arus aliran
uang dari dan ke masing-masing rumah tangga. RTK menerima upah, sewa, bunga,
dan keuntungan dari perusahaan sebagai balas jasa atas penyerahan faktor
produksi. Perusahaan menerima uang pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli.
Perekonomian
tiga sektor terdiri atas rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen, dan
pemerintah. Peran pemerintah di sini adalah sebagai pengatur, sebagai produsen,
sekaligus sebagai konsumen. Besar kecilnya peran pemerintah dalam perekonomian
itu sendiri sangat tergantung pada sistem ekonomi yang dianut. Di sistem
ekonomi liberal, peran pemerintah minimal, sedangkan pada sistem ekonomi
sosialis peran pemerintah sangat dominan. Di negara yang menganut sistem
campuran seperti Indonesia, pemerintah masih cukup berperan. Anak panah yang
menuju ke kotak pemerintah berarti penerimaan pemerintah. Penerimaan pemerintah
tersebut berupa pajak, misalnya pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai,
serta pajak bumi dan bangunan. Selain itu, pemerintah juga menggunakan faktor
produksi dan barang serta jasa yang dibutuhkan untuk kegiatan ekonomi
pemerintahan. Anak panah yang menuju ke rumah tangga, pasar faktor produksi, perusahaan,
serta pasar barang dan jasa berarti pengeluaran pemerintah. Pengeluaran
pemerintah tersebut dapat berupa gaji, pembuatan prasarana, subsidi, serta
pembelian barang dan jasa. Peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi didasari
oleh motif mencari keuntungan sekaligus memenuhi kepentingan umum. Dorongan
mencari keuntungan ini tidak terlepas dari kebutuhan pemerintah untuk
meningkatkan penerimaan negara. Dengan kondisi penerimaan yang semakin baik,
pemerintah akan memiliki sumber dana untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
Model
perekonomian selanjutnya adalah yang paling sesuai dengan kenyataan, yaitu
bentuk perekonomian terbuka. Ciri perekonomian terbuka adalah adanya kegiatan
masyarakat luar negeri dalam bentuk ekspor impor dan pertukaran faktor
produksi. Kegiatan ekspor dan impor itu kemudian memunculkan istilah
perdagangan internasional. Untuk mengukur seberapa besar nilai ekspor atau
impor dapat diketahui dengan melihat neraca perdagangannya. Hasil dari
perdagangan internasional itu berupa devisa. Apabila neraca perdagangan suatu
negara itu defisit, berarti impor negara tersebut lebih besar dibanding
ekspornya. Sebaliknya, suatu negara disebut surplus pada neraca perdagangan
bila ekspor lebih besar dari impornya. Dalam perekonomian empat sektor kita
akan melihat dua kelompok pelaku ekonomi, yaitu masyarakat luar negeri dan
pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri. Dalam masyarakat luar negeri terdapat
rumah tangga konsumsi, perusahaan (rumah tangga produksi), dan pemerintah. Kegiatan
kelompok pelaku ekonomi masyarakat luar negeri tersebut membentuk sistem arus
perputaran kegiatan ekonomi. Kelompok pelaku ekonomi dalam negeri juga
membentuk sistem perputaran kegiatan ekonomi. Jadi, masyarakat luar negeri
maupun pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri terdiri atas rumah tangga konsumsi,
perusahaan (rumah tangga produksi), dan pemerintah. Mereka saling berinteraksi,
sehingga membentuk sistem perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta
uang antara masyarakat luar negeri dengan pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar